Minggu, 29 September 2013

KUE TART UNTUK IBU


            ULANG TAHUN Ibu tinggal dua hari lagi. Namun, Desi belum menemukan apa yang cocok buat Ibu. Baju, sepatu, atau parfum ya? Pikirnya. Kalu baju, setahun yang lalu Kak Yuni sudah memberikan hadiah baju. Waktu itu, Ibu tampak terkejut dan gembira. Sebab, baju itu didesain dan dijahit sendiri oleh Kak Yuni. Sementara, Desi sama sekali tidak memiliki kaehlian seperti itu.
            Jika kerudung, Ibu sudah punya koleksi banyak. Kalau parfum? Uh terlalu mahal harga parfum kesukaan Ibu. Tabungan Desi belum mencukupi. Terus gimana dong? Padahal saat usia Ibu genap 40 tahun, Desi ingin sekali memberikan kado istimewa. Kado yang berbeda dari tahun-tahun yang sebelumnya. Apalagi Desi paham benar, Ibu suka hasil karya anak-anaknya sendiri, bukan barang-barang bagus yang tinggal membeli di toko. Seperti baju buatan Kak Yuni dulu, Ibu sangat menghargai dan tak henti memuji sehingga membuat Kak Yuni bertambah semangat untuk belajar mendesain dan menjahit pakaian.
            “kak Yuni, ulang tahun Ibu kan tinggal besok, Kakaksudah membelikan hadiah?” tanay Desi.
“belum, Dik, sebab rencananya Kak Yuni dan Ayah maumembikin nasi kuning saja.memangnya kenapa,kamu sudah membelikan kado buat Ayah?” balas Kak Yuni sambil menyirami bunga di taman.
            “itulah Kak,Desi lagi bingung, Desi belum menemukan hadiah yang cocok untuk Ibu. Apakah Kak Yuni puny aide untuk membantu Desi?”.
            “Hmm..apa ya, kakak juga tidak punya ide. Maaf ya Dik, he he he…”
            “Uh Kak Yuni payah deh,”sungut Desi sambil ngeloyor pergi.
Sambil terus berfikir soal kado buat Ibu, Desi berjalan-jalan ke kebun stroberi di belakang rumah. Sudah banyak buah stroberi yang matang, sebentar lagi siap panen. Wah besar-besar, merah, dan sangat ranum. Desi pun memetik beberapa dan memakannya.
            “Enak sekali stroberi ini, manis-manis tetapi ada kecutnya sedikit. Baunya juga harum,” gumamnya. Tiba-tiba terlintas dipikiran Desi untuk membuat kue tartdengan taburan stroberi diatasnya. Pasti akan sangat lezat dan menarik. Ya, Ibu kan paling suka kue yang ada stroberinya? Wah, ide bagus kalau saya membuat kue tart stroberi untuk Ibu. Hmm …pasti Ibu sangat suka. Apalagi sudah lamaIbu tidak memakan kue tart stroberi, pikir  Desi sembari tersenyum gembira. Ayah terkejut melihat banyak buah stroberi yang seharusnya baru dipanen tiga hari lagi, tetapi sudah dipetik Desi.
            “Desi kenapa kamu petik stroberi-stroberi itu? Ini belum waktunya dipanen Nak, seharusnya kamu meminta izin terlebih dahulu kepada Ayah,” kata Ayah.
            “Iya, Dik, stroberi ini seharusnya jangan dipetikdulu, meskipun memang sudah merah,” ujar Kak Yunimenambahi.
            “Desi minta maaf, karena tidak meminta izin pada Ibu atau Ayah terlebih dulu. Desi terlalu barsemangat karena Desi dapat ide memberi hadiah untuk Ibu sepulang kerja nanti. Desi ingin membuatkan kue stroberi. Kue yang Desi buat sendiri. Karena itu, Desi buru-buru memetiknya.”
“ Oh, jadi begitu, ya…sudah tidak apa-apa. Tapi lain kali jangan diulang lagi, ya? Sebagai hukumannya, kamu harus membantu Kak Yuni mencuci piring. Ayo sekarang,” ujar ibu tampaktidak lagi marah.
            “Iya deh. Tapi habis itu Desi mau mau mulai bikin kuenya, ya.?”
            Sehabis membantu Kak Yuni mencuci piring, Desi langsung memulai membikin kue stroberi, sementara Ayah dan Kak YUni memasak nasi kuning. Sore telah tiba. Pesta kejutan untuk Ibu sudah dipersiapkan semua. Kue tart stroberi buatan Desi ditata sangat apik di meja kecil dan dihiasi bunga-bunga kecil sertalilin. Masakan Ayah dan Kak Yuni juga telah dihidangkan dengan penuh variasi. Ayah, Kak Yuni, dan Desi sudah rapid an siap menunggu kedatangan Ibu.
            Terdengar suara derit pintu dibuk.ibu memasuki ruang tamu. Serempak Ayah, Kak Yuni, dan Desi meneriaki ucapan selamat ulang tahun. Ibu  sangat terkejut dan seketika keletihan diwajahnya sirna, serta merta berubah ceria. Ayah, Kak Yuni, dan Desi bergantian menyalami dan mencium pipi Ibu. Juga tak lupa memberikan ucapan doa dan harapan.
            “Terimakasih sekali ya untuk suami dan putri-putri Ibu tercinta. Ibu benar-benar tidak menduga ini. Kalian memeang pintar membuat kejutan, “kata Ibu dengan mata berkaca-kaca. Ibu tambah terkesima ketika melihat kue tart bertaburan stoberi merah kesukaannya di atas meja.
            “siapa yang membuat kue ini? Indah sekali dan sepertinya sangat lezat Ibu jadi ingin cepat-cepat mencobanya,” kata Ibu gembira.
            “Ya, Ibu, ini kue stoberi khusus untuk Ibu. Stoberi kasih saying, Desi yang puny aide dan membuatnya untuk Ibu,” jawab Desi.
Ibu tampak sangat terharu. Dia tak menduga putrid manjanya itu akan memberikan kado istimewa untuknya. Ibu kemudian meniup lilin dan memotong kuenya. Potongan pertama untuk Ayah, lalu kak Yuni, dan terakhir untuk Desi.  

0 komentar:

Posting Komentar