Syirik artinya
menyekutukan Allah swt. Syirik adalah dosa besar dan tak diampuni oleh Allah
swt. Allah swt berfirman di dalam Al-Qur’an Surah An-Nisa’ ayat 116
إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ
أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ
فَقَدْ ضَلَّ ضَلالا بَعِيدًا
(النساء : ۱۱٦ )
Artinya: “Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Allah dengan sesuatu).
Dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang dikehdaki. Dan barang siapa
mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh ia telah tersesat jauhnya
sekali. (Q.S. An Nisa {4} : 116)
Dalam kitab Al Bayan
yang ditulis oleh Prof. Dr. Hasbi Ash Shiddiqiy, ia menguraikan macam syirik,
yaitu sebagai berikut :
- Syirik Istiqlal, pengakuan pada adanya dua tuhan yang masing-masing berdiri sendiri.
- Syirik Tad’id, yaitu bahwa tuhan itu terdiri dari beberapa tuhan (polytheisme).
- Syirik Taqrib, yaitu menyembah kepada selain Allah dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah.
- Syirik Taqlid, yaitu menyembah kepada selain Allah karena bertaqlid atau mengikuti apa yang telah diperbuat oleh nenek moyangnya.
- Syirik Sebab, yaitu menyandarkan sesuatu yang telah terjadi kepada selain Allah.
- Syirik Garad, yaitu mengerjakan ibadah dan amal saleh bukan karena Allah, tetapi karena maksud keduniaan (ria dan sum’ah). Perbuatan ria dan sum’ah termasuk syirik kecil, akan tetapi pelakunya tidak dianggap kufur. Adapun pelaku syirik istiqlal, tab’id, taqrib, dan taqlid dapat dianggap kufur.
Akibat buruk atau
bahaya yang ditimbulkan dari perbuatan syirik (sehingga kita harus menjauhinya)
antara lain sebagai berikut :
- Allah tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik, apabila ia tidak bertaubat dengan taubat nasuha.
- Allah mengharamkan masuk surga bagi orang musyrik.
- Pelecehan martabat manusia, manusia diberi amanah oleh Allah untuk menjadi khalifah di bumi (memimpin seluruh makhluk). Seseorang yang musyrik berarti menyembah kepada yang dipimpinnya. Ini berarti menurunkan martabatnya sebagai manusia selaku khalifah Allah.
- Orang yang musyrik akan rusak akhlaknya, sehingga tingkah lakunya dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, seperti : rakus, keji, kejam, dengki, penakut, dan berani membuat syari’at sendiri.
- Orang musyrik adalah najis sehingga haram masuk masjidil haram. (lih. Q.S. At Taubah : 28).
- Berbuat kezaliman terbesar.
- Menyebarkan hal-hal yang negatif dalam kehidupan manusia.