Kamis, 03 Oktober 2013

Mimpi Yang Tak Terduga

Sepintas angin lalu, namanya sering terngiang di telingaku, wajahnya sudah tak asing lagi di tiap pandanganku, seorang lelaki tampan yang selalu bergaya maskulin itu, sungguh dapat menjerat hatiku, senyumnya yang manis, bola matanya yang indah penuh binar karisma, yang sangat memikat perasaan wanita dan tubuh mungilnya yang gagah itu telah menyusup dalam nadiku dan mengalir bersama darah ini.
“yonna” sebuah nama yang cukup manis untuk di dengar dan sempurna tuk di ingat-ingat, sebenarnya dia hanyalah seorang lelaki dengan 1001 macam karisma untuk memikat hati para wanita, termasuk aku!, namun, sikapnya yang cukup dingin, selalu cuek dan ngangenin itu, justru membuatku jadi penasaran lalu bertanya-tanya, kemudian aku berlari keluar, ku ceritakan pada angin bahwa aku mengaguminya tapi angin selalu mencampakkanku, seolah memberi isyarat bahwa yonna adalah mimpi yang tak mungkin aku mimpikan.
Waktu demi waktu terus bergulir hingga akhirnya wajah tampan itu jarang terlintas di depanku dan namanya pun tak pernah mengusik hari-hariku yang kian sering ku jalani penuh rasa sakit karena kekasihku, tak ku duga, suatu malam ketika aku sedang membuka jejaringan sosialku (fb), tiba-tiba ada 1 pesan yang masuk dalam akunku, entah sengaja/tidak sengaja, rupanya yonna yang mengirimi pesan itu.
Yah… Namanya juga pesan singkat, jadi isinya sungguh singkat
“ada nomor hp-nya gres?” sebuah pertanyaan basa-basi yang dia lemparkan padaku
Kemudian, lewat pertanyaan kecil itu, akhirnya terjadi sebuah mujizat dari tuhan, karena dia telah mewujudkan mimipiku, senangnyaaa…!!!
Hari pertama sudah terkesan manis ketika kami bertemu dan mencoba saling berbagi tawa penuh keakraban, meski di detik pertama bertemu, aku sempat kaget karena ada seorang perempuan yang secara spontan dan raut wajah yang serius berkata kalau yonna sedang memiliki kedekatan spesial bersama dirinya. Tapi, tak apalah!, anggap saja itu hanya angin lalu… Foto bersama adalah sebuah tingkah manis yang kami lakukan bersama dan sempat menggubrak jantungku.
Hari kedua tetap terjalin manis hingga hari ketiga terkesan romantis, jalan bersama, tertawa bersama dan akhirnya aku di perlakukan begitu manis, kami bergandeng tangan seperti sepasang kekasih yang sangat serasi. Sempat terpikir di benakku dan aku takut untuk menyimpulkan arti dari sebuah kenyamanan yang mampu dia persambahkan dalam kedekatan ini, entah cinta ataukah hanya sebatas kasmaran biasa.
Kini, ku biarkan tingkah manisnya bermain penuh manja dalam anganku hingga bibirku tak sanggup membungkam lagi, ku ingin menjadi miliknya dan tak peduli tentang bagaimana perasaan orang lain yang mungkin tak rela jika kami harus bersama.
17 agustus, merupakan tanggal penting bagi tiap orang penting dan tanggal bersejarah untuk kita semua tapi, berbeda untuk aku dan yonna, tanggal ini memiliki cerita tersendiri yang sangat berkesan, akhirnya kita jadian juga.. Namun, belum slesai ku nikmati harumnya kembang asmara yang baru saja kita raih, ternya masalah baru telah muncul sebagai pemanasan kecil dalam hubungan kami.
Untungnya dewi vortuna masih merasa nyaman di sisi kami, sehingga keberuntungan masih berpihak penuh dalam hubungan kami! Kini aku selalu berusaha menjadi kembang indah di taman hatinya, aku ingin berbaring bersamanya di bawa hamparan langit luas sambil mengucap janji penuh harapan untuk selalu bersama dalam menyulam karangan bunga dan menggapai bintang.
Ku ingin dia mengerti akan aku yang sering disakiti dan di sia-siakan, ku ingin menjadi sesuatu di dalam hatinya! Tuhan, jangan biarkan ada air mata di balik kisah ini, jagalah aku untuk dirinya dan lindungilah dia demi cinta kami.

sumber : http://cerpenmu.com/cerpen-kisah-nyata/mimpi-yang-tak-terduga.html

Selasa, 01 Oktober 2013

Budaya Politik

Budaya politik adalah pola tingkah laku individu atau warga negara dan orientasinya terhadap kehiduppan politik yang dihayati oleh para anggota dalam suatu sistem politik.

Tipe-tipe budaya politik
  • Budaya politik parokial yaitu budaya politik yang tingkat partisipasi politiknya sangat rendah. Budaya politik suatu masyarakat dapat di katakan Parokial apabila frekuensi orientasi mereka terhadap empat dimensi penentu budaya politik mendekati nol atau tidak memiliki perhatian sama sekali terhadap keempat dimensi tersebut. Tipe budaya politik ini umumnya terdapat pada masyarakat suku Afrika atau masyarakat pedalaman di Indonesia. dalam masyarakat ini tidak ada peran politik yang bersifat khusus. Kepala suku, kepala kampung, kyai, atau dukun,yang biasanya merangkum semua peran yang ada, baik peran yang bersifat politis, ekonomis atau religius.
  • Budaya politik kaula (subjek),yaitu budaya politik yang masyarakat yang bersangkutan sudah relatif maju baik sosial maupun ekonominya tetapi masih bersifat pasif. Budaya politik suatu masyarakat dapat dikatakan subyek jika terdapat frekuensi orientasi yang tinggi terhadap pengetahuan sistem politik secara umum dan objek output atau terdapat pemahaman mengenai penguatan kebijakan yang di buat oleh pemerintah. Namun frekuensi orientasi mengenai struktur dan peranan dalam pembuatan kebijakan yang dilakukan pemerintah tidak terlalu diperhatikan. Para subyek menyadari akan otoritas pemerintah dan secara efektif mereka di arahkan pada otoritas tersebut. Sikap masyarakat terhadap sistem politik yang ada ditunjukkan melalui rasa bangga atau malah rasa tidak suka. Intinya, dalam kebudayaan politik subyek, sudah ada pengetahuan yang memadai tentang sistem politik secara umum serta proses penguatan kebijakan yang di buat oleh pemerintah.
  • Budaya politik partisipan,yaitu budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik yang sangat tinggi. Masyarakat mampu memberikan opininya dan aktif dalam kegiatan politik. Dan juga merupakan suatu bentuk budaya politik yang anggota masyarakatnya sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai empat dimensi penentu budaya politik. Mereka memiliki pengetahuan yang memadai mengenai sistem politik secara umum, tentang peran pemerintah dalam membuat kebijakan beserta penguatan, dan berpartisipasi aktif dalam proses politik yang berlangsung. Masyarakat cenderung di arahkan pada peran pribadi yang aktif dalam semua dimensi di atas, meskipun perasaan dan evaluasi mereka terhadap peran tersebut bisa saja bersifat menerima atau menolak.                                                                                                                                                       
Menurut Ranney, terdapat dua komponen utama dari budaya politik, yaitu orientasi kognitif (cognitive orientations) dan orientasi afektif (affective oreintatations). Sementara itu, Almond dan Verba dengan lebih komprehensif mengacu pada apa yang dirumuskan Parsons dan Shils tentang klasifikasi tipe-tipe orientasi, bahwa budaya politik mengandung tiga komponen obyek politik sebagai berikut.

Orientasi kognitif : yaitu berupa pengetahuan tentang dan kepercayaan pada politik, peranan dan segala kewajibannya serta input dan outputnya.

Orientasi afektif : yaitu perasaan terhadap sistem politik, peranannya, para aktor dan pe-nampilannya.

Orientasi evaluatif : yaitu keputusan dan pendapat tentang obyek-obyek politik yang secara tipikal melibatkan standar nilai dan kriteria dengan informasi dan perasaan.

Hikmah Qurban

Qurban berasal dari bahasa Arab,  Qurban atau disebut juga Udhhiyah atau Dhahiyyah secara harfiah berarti hewan sembelihan. Atau secara bahasa arabnya qurban diambil dari kata : qaruba (fi’il madhi) – yaqrabu (fi’il mudhari’) – qurban wa qurbaanan (mashdar). Artinya, mendekati atau menghampiri.
Qurban, dalam fiqih Islam yaitu hewan yang dipotong dalam rangka taqarrub kepada Allah, berkenaan dengan tibanya Idhul Adh-ha atau yaumun nahr , pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Adapun hikmah qurban, diantaranya yaitu:
1. Kebaikan dari setiap helai bulu hewan kurban


Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.”Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” [HR. Ahmad dan ibn Majah]

2. Berkurban adalah ciri keislaman seseorang


Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat Ied kami.” [HR. Ahmad dan Ibnu Majah]

3. Ibadah kurban adalah salah satu ibadah yang paling disukai oleh Allah


Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” [HR. Ibn Majah dan Tirmidzi. Tirmidzi menyatakan: Hadits ini adalah hasan gharib]

4. Berkurban membawa misi kepedulian pada sesama, menggembirakan kaum dhuafa

“Hari Raya Qurban adalah hari untuk makan, minum dan dzikir kepada Allah” [HR. Muslim]

5. Berkurban adalah ibadah yang paling utama


“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” [Qur’an Surat Al Kautsar : 2]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ra sebagaimana dalam Majmu’ Fatawa (16/531-532) ketika menafsirkan ayat kedua surat Al-Kautsar menguraikan : “Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan beliau untuk mengumpulkan dua ibadah yang agung ini yaitu shalat dan menyembelih qurban yang menunjukkan sikap taqarrub, tawadhu’, merasa butuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, husnuzhan, keyakinan yang kuat dan ketenangan hati kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, janji, perintah, serta keutamaan-Nya.”

“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku (kurban), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” [Qur’an Surat Al An’am : 162]

Beliau juga menegaskan: “Ibadah harta benda yang paling mulia adalah menyembelih qurban, sedangkan ibadah badan yang paling utama adalah shalat…”

6. Berkurban adalah sebagian dari syiar agama Islam
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” [Qur’an Surat Al Hajj : 34]

7. Mengenang ujian kecintaan dari Allah kepada Nabi Ibrahim


“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” [Qur’an Surat Ash Shaffat : 102 - 107]